Sebaranlokasi sumber minyak jelantah yang tidak simetris dengan lokasi pabrik pengolahan biodiesel, teknologi pengolahan (terutama yang dikelola oleh masyarakat) yang belum cukup efisien dan kualitas biodiesel hasil olahan minyak jelantah yang masih perlu diuji lebih jauh, menjadi tantangan selanjutnya. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ade Yolla Dliaul A Dokumentasi Pribadi, Sasaran Lili Aroma terapi kepada warga Pada tanggal 27 Mei 2023, sebuah kelompok yang terdiri dari empat orang mahasiswa, yaitu Ahmad Rifqi, Aurelia Thesya P., Arif Budi Prasetya, dan Ade Yolla Dliaul A., berkumpul untuk membahas sebuah inovasi yang dapat memberikan manfaat baru dari minyak jelantah. Minyak jelantah, yang juga dikenal sebagai minyak bekas penggorengan, merupakan minyak yang telah digunakan untuk menggoreng makanan dan kemudian didaur ulang minyak jelantah berasal dari rumah tangga, restoran, kantin, warung, atau pabrik-pabrik makanan. Namun, proses penggunaan minyak jelantah yang berulang-ulang dapat menyebabkan perubahan kualitas dan stabilitas minyak tersebut. Terjadinya degradasi, perubahan rasa, dan pembentukan senyawa berbahaya seperti radikal bebas dan lemak trans menjadi risiko kesehatan yang kelompok ini memiliki gagasan inovatif untuk memanfaatkan minyak jelantah yang sudah banyak digunakan tersebut. Mereka mempertimbangkan untuk mengubah minyak jelantah menjadi lilin yang dapat digunakan di rumah tangga atau tempat lainnya. Dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin, kelompok ini melihat adanya potensi untuk mengurangi limbah dan menciptakan produk yang berguna dari bahan yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Dalam pembahasan mereka, kelompok ini berusaha mencari cara untuk mengolah minyak jelantah menjadi lilin yang aman, berkualitas, dan ramah lingkungan. Dalam cerita ini, kita akan menyaksikan perjalanan kelompok ini dalam mengembangkan ide mereka. Mereka akan menghadapi tantangan teknis, belajar tentang proses pembuatan lilin, dan menjelajahi cara-cara untuk memasarkan produk mereka. Dengan semangat kolaboratif dan keinginan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, kelompok ini berusaha menjadikan minyak jelantah yang tidak disarankan untuk digunakan kembali menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan produk baru yang kita saksikan bagaimana kelompok ini berjuang melawan stigma terhadap minyak jelantah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang yang dibutuhkan 1. Minyak jelantah yang sudah disaring dan bersih. 2. Arang Secukupnya3. Setearin bahan pengeras kimia4. Pewarna lilin pulas/krayon. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Setiapminyak bekas yang anda kumpulkan dan anda salurkan kepada kami, anda akan mendapat ganti berupa pembayaran tunai. ENERGI TERBARUKAN Artha Metro Oil senang bekerja sama dengan organisasi atau perseorangan dengan anggota atau masyarakatnya antusias untuk mengumpulkan minyak bekas dan menyalurkan kepada kami.

Tabalong, Adaro ANTARA - Tanjung – PT Adaro Indonesia menggandeng Bumdes Maburai di Kabupaten Tabalong untuk pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai campuran bahan bakar solar. Deputi QHSE Division Head PT. Adaro Indonesia Didik Triwibowo menjelaskan sejak 2018 telah dibangun pabrik pengolahan Biodesel di kilometer 69 Hauling Road dengan memanfaatkan minyak jelantah di sekitar operasional perusahaan. “Marsel 20 atau Maburai Diesel 20 nama pengolahan minyak jelantah hasil kerjasama dengan Bumdes Maburai," jelas Didik. Didik menambahkan mesin pengolahan minyak jelantah yang dimiliki Adaro berkapasitas 110 liter. Kepala Desa Maburai Edi Rahmanto, mengatakan saat ini Bumdes Maburai dengan nama Berkah Bersama telah mengumpulkan minyak jelantah dari sejumlah usaha katering dan rumah tangga. “ Minyak jelantah kita beli per liter dari usaha katering dan rumah tangga," jelas Edi. Selain uang minyak jelantah yang diserahkan warga bisa ditukarkan dengan sembako, pulsa atau bisa juga disimpan sebagai tabungan yang sewaktu - waktu bisa diambil. Sosialisasi program pemanfaatan minyak jelantah ini pun telah dilakukan di lingkungan Pemkab Tabalong. Sekretaris Daerah Abdul Muthalib Sangadji menyampaikan dukungannya atas program pemanfaatan minyak jelantah ini. Mengingat selama ini belum ada solusi terkait limbah minyak jelantah atau bekas minyak goreng yang digunakan warga. "Program ini jadi solusi pengurangan limbah minyak jelantah dan Bumdes di kecamatan lain mengikutinya," jelas Sangadji.

SistemMembeli minyak jelantah dari berbagai sektor (komersil dan perumahan) dan diolah menjadi biodiesel. Proses Kumpulkan minyak jelantah yang kakak hasilkan di dapur atau tempat usaha kakak Hubungi kami, lalu kami akan jemput minyak jelantah ke tempat kakak langsung Mayoritas orang Indonesia tentu sudah sangat akrab dengan olahan makanan yang digoreng, sehingga ketersediaan minyak goreng di rumah biasanya selalu ada. Setelah menggoreng makanan, minyak yang sudah dipakai jangan langsung dibuang. Sebab, ternyata kini ada cara mengolah minyak jelantah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian sering kali dianggap tidak sehat, akhirnya tidak kita gunakan lagi. Melansir dari Zero Waste Indonesia, minyak jelantah memang mangandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yaitu zat pemicu kanker. Senyawa karsinogenik terjadi selama proses penggorengan. Artikel Terkait 7 Khasiat minyak kelapa untuk kecantikan, coba dan buktikan sendiri Dampaknya tentu saja akan merusak tubuh jika dipakai berkali-kali. Namun, jika dibuang begitu saja pun limbah minyak jelantah dapat mencemari lingkungan, terutama tanah yang dilaluinya. Pencemaran tanah ini akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup, lalu tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia. Kalau seperti ini, tidak hanya bumi kita yang terancam, tetapi keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi juga bisa ikut terancam. Oleh karena itu, agar sisa minyak jelantah ini tidak merusak tubuh kita maupun lingkungan, Bunda perlu mengetahui tips atau cara mengolah minyak jelantah. Cara Mengolah Minyak Jelantah Minyak jelantah tidak harus dibuang, Bunda dapat mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, serta tidak memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Yuk, simak berbagai cara berikut ini agar Bunda dapat mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga 1. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Bunda bisa menyulap minyak jelantah menjadi sabun cuci yang bermanfaat. Selain lebih ramah lingkunga, lumayan bisa lebih hemat juga. Gambar Freepik Untuk membuatnya, Bunda hanya memerlukan bahan-bahan seperti Minyak jelantah Air NaOH Natrium Hidroksida atau soda api Jeruk nipis atau fragrance oil Daun binahong sebagai anti bakteri Cetakan / wadah Pengaduk Cara membuat Minyak jelantah disaring kemudian didinginkan Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram Masukkan NaOH soda api sebanyak gram ke dalam 100 ml air jangan terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak Masukkan larutan NaOH tersebut ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata, aduk terus hingga mengental Tambahkan jeruk nipis secukupnya. Jeruk nipis ini berfungssi untuk menambah aroma Tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan anti bakteri Tuangkan ke dalam cetakan yang sudah tersedia Diamkan 3 – 5 hari agar campuran bahan menjadi padat dan bisa dipotong Keluarkan sabun dari cetakan, potong sesuai selera Sabun siap digunakan Jika sudah jadi, Bunda bisa menggunakan sabun dari minyak jelantah tersebut untuk mencuci lap, alat masak yang berlemak, hingga noda membandel pada peralatan makan. 2. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Lilin atau Lampu Minyak Saat tiba-tiba listrik di rumah padam, terlebih lagi pada malam hari, tentunya kita membutuhkan lilin atau lampu emergency untuk tetap bisa menerangi rumah. Namun, bagaimana jika tidak ada lilin atau lampu emergency? Jangan khawatir, Bun, manfaatkan saja minyak jelantah yang ada di dapur Bunda. Gambar Freepik Bunda bisa mengolah minyak jelantah menjadi lilin atau lampu minyak. Bahan-bahan yang diperlukan juga sederhana, kok. Ikuti langkah-langkah berikut ini, ya, Bun Sediakan sebuah wadah yang tidak mudah bocor dan tahan panas, misalnya Bunda bisa menggunakan tutup kaleng biskuit atau kaleng lain yang berukuran kecil Tuangkan minyak jelantah secukupnya ke dalam wadah tersebut Ambil segumpal kapas dan padatkan seperti sumbu kompor Letakkan kapas tersebut di dalam minyak Diamkan beberapa saat sampai minyak meresap dan membasahi semua bagian kapas Terakhir, bakar kapas tersebut dengan korek api hingga menyala layaknya lampu minyak. Jadikan sebagai lampu darurat saat listrik padam, Bun. Artikel Terkait 5 Minyak sehat untuk menggoreng, Bunda sudah gunakan? 3. Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Cairan Pembersih Lantai Membersihkan lantai rumah merupakan salah satu tugas utama yang perlu dilakukan agar lantai terlihat bersih dan terasa nyaman saat diinjak. Nah, minyak jelantah juga bisa diolah menjadi cairan pembersih lantai, lo. Gambar Freepik Melansir dari Zero Waste Indonesia, sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan di Universitas Negeri Yogyakarta UNY untuk mengolah minyak jelantah menjadi cairan pembersih lantai. Mereka menamainya dengan “Karbol Milan”. Untuk membuatnya, mereka melakukan 3 tahap Tahap penjernihan minyak jelantah. Tahap pembuatan karbol. Dan tahap pengemasan produk. Sabun pembersih lantai ini mereka bagi ke dalam berbagai aroma, antara lain jeruk nipis, apel, melati, dan bougenvil. Jika Bunda ingin mengolah minyak jelantah yang ada di dapur untuk memanfaatkannya sebagai cairan pembersih lantai, Bunda bisa mengikuti langkah-langkah berikut Saring minyak jelantah menggunakan kain Campurkan minyak dengan larutan NaOH dan arpus sebagai disinfektan Untuk membuat cairannya lebih kental, tambahkan bahan berupa Hydroxy Ethyl Cellulose Campurkan larutan tersebut dengan Sodium Lauryl Sulfate yang berfungsi sebagai penambah busa dan pengangkat kotoran 4. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Aromaterapi Apakah Bunda suka menggunakan aromaterapi? Aromaterapi memang bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita, seperti untuk relaksasi, menghilangkan stres, meningkatkan kualitas tidur, mengobati masalah pernapasan, meredakan nyeri dan peradangan, serta baik untuk pencernaan dan mengurangi rasa mual. Gambar Freepik Daripada mengeluarkan biaya yang lebih mahal untuk membeli aromaterapi, Bunda bisa membuatnya sendiri menggunakan minyak jelantah di rumah. Untuk membuatnya, Bunda harus menjernihkan minyak jelantah terlebih dahulu dengan cara merendamnya memakai ampas tebu selama dua hari. Setelah itu, ambil bubuk jeli serta tambahkan essence aroma kesukaan Bunda, misalnya vanila atau kopi. Terakhir, olah dan cetak campuran bahan tersebut ke dalam berbagai bentuk serta tempatkan ke dalam wadah penyimpanan. Melansir dari Zero Waste Indonesia, kegunaan minyak jelantah sebagai aromaterapi juga sudah dibuktikan oleh para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK di Universitas Brawijaya, Malang. Produk aromaterapi dari minyak jelantah ini dinamai Mijel Natural Relaxants. Artikel Terkait 6 Manfaat minyak bawang putih untuk kesehatan ini sangat menakjubkan, sudah coba? 5. Mengolah Minyak Jelantah Menjadi Pakan Unggas Jika Bunda atau keluarga memiliki peliharaan unggas, seperti ayam, bebek, burung puyuh atau unggas lainnya, Bunda juga bisa memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak. Akan tetapi, sebelum mengolahnya, minyak jelantah harus dinetralkan/dimurnikan terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menghilangkan sifat karsinogenik pada minyak jelantah yang bisa berbahaya bagi unggas. Proses memurnikan atau menetralkan minyak jelantah ini dilakukan dengan 3 tahap, yakni Gum, yaitu memisahkan lendir-lendir zat seperti karbohidrat, air, atau protein dengan cara pemanasan. Netralisasi, yaitu upaya memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak menjadi senyawa. Pemucatan, yaitu proses penyerapan dengan zat penyerap atau adsorben. Setelah ketiga proses tersebut dilakukan, campurkan minyak jelantah yang telah diolah dengan pakan unggas, seperti jagung, dedak, atau bungkil kelapa. 6. Daur Ulang Minyak Jelantah Menjadi Pupuk Tambahan untuk Tanaman Bagi Bunda dan anggota keluarga yang hobi berkebun atau memiliki tanaman di pekarangan rumah, bisa memanfaatkan minyak jelantah sebagai pupuk tambahan untuk tanaman tersebut. Asam lemak jenuh yang terkandung pada minyak jelantah memang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi jika diolah akan bermanfaat sebagai pupuk tambahan bagi tanaman. Mengutip dari beberapa bahan dan alat untuk membuat pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut Alat Saringan Jerigen/ember bertutup Selang bening kecil Gayung Botol Bahan Minyak jelantah 500-1000 cc Bekatul Air Mikroorganisme EM4 Molase/Tetes Tebu Langkah pembuatan pupuk dari minyak jelantah adalah sebagai berikut Campurkan bahan berupa minyak jelantah, air, bekatul, molase dan EM4 lalu aduk rata Masukkan adonan tersebut ke dalam jerigen atau ember yang memiliki tutup dan letakkan pada tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung Lubangi tutup lalu masukkan selang kecil hingga masuk ke adonan. Masukkan ujung selang yang diluar tadi ke dalam botol kecil berisi air. Tujuannya adalah untuk mengontrol suhu selama proses fermentasi berlangsung. Biarkan proses fermentasi berlangsung hingga minimal 30 hari Tanda fermentasi yang berhasil adalah tidak berbau busuk tetapi bau masam manis khas POC. Selain itu apabila digoyang maka muncul gelembung-gelembung kecil dalam jumlah banyak membentuk busa Setelah pupuk jelantah jadi, maka selanjutnya dilakukan penyaringan agar didapat pupuk cair tanpa kotoran padat Aplikasikan pupuk jelantah ini pada tanaman dalam konsentrasi yang sedikit saja, yakni sekitar 5ml/ liter untuk semprot dan 10ml/liter untuk siram. Penggunaan pupuk jelantah juga sebaiknya menunggu tanaman memiliki daun sempurna terlebih dahulu, yaitu minimal 3 minggu setelah ditanam dengan penggunaan pupuk jelantah 1-2 minggu sekali. Nah, Bunda, itulah 6 cara mengolah minyak jelantah untuk keperluan rumah tangga yang sangat bermanfaat. Bagaimana Bun, apakah tertarik untuk memanfaatkan minyak jelantah yang ada di rumah? Baca Juga Kini Sedang Langka, Waspada Praktik Minyak Goreng Oplosan 5 Cara Menghemat Minyak Goreng agar Tak Panik saat Harganya Naik 8 Ragam Manfaat Minyak Sereh untuk Bayi, Catat Parents! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. BaliHijau Biodiesel. Implementasi biodiesel berbasis minyak jelantah di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa program, diantaranya: - Program mandatori biodiesel. Kontribusi biodiesel berbasis minyak jelantah sebesar 2.765 kL dari 2014-2018. Adapun produksi kemudian berhenti karena faktor keterbatasan bahan baku dan tingginya biaya produksi. JAKARTA - Limbah minyak goreng atau minyak jelantah yang dapat membahayakan kesehatan jika dipakai berulang kali ternyata memiliki nilai ekonomi jelantah merupakan salah satu bahan baku yang dapat diolah menjadi bahan bakar bio diesel dengan peluang omzet hingga ratusan juta Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM melihat semua potensi dari berbagai bahan baku untuk bisa dikembangkan secara dapat berkontribusi dalam B30 30 persen biodiesel tercampur dalam BBM, ada dua prinsip yang perlu dipenuhi oleh biodiesel. Pertama, secara kualitas harus mencapai standar spesifikasi biodesel. Kedua, secara keekonomian juga harus dapat terimplementasi."Jika kedua prinsip tersebut bisa dipenuhi oleh biodiesel dari jelantah, maka potensi jelantah sebesar 3 juta kiloliter per tahun akan dapat memenuhi 32% kebutuhan biodiesel nasional,” kata Analis Kebijakan Ahli Muda, Subkoordinator Keteknikan Bioenergi, Kementerian ESDM, Hudha Wijayanto, melalui siaran pers, Jumat 16/4/2021.Baca JugaBarata Gandeng Balittri Kembangkan Reaktor Biodiesel Hybrid BBNHingga 2021, Kapasitas Produksi Biodiesel Bertambah 3,9 Juta KlAprobi Sebut Pabrikan Biodiesel Tambah Kapasitas Produksi di 2021Saat ini, belum banyak orang yang memanfaatkan limbah dapur tersebut untuk industri Hilmi adalah salah satu pengusaha yang mampu melihat peluang tersebut, bahkan sejak ia masih sekolah di jenjang SMA.“Ketika itu kami mengembangkan puluhan diversifikasi energi. Namun, yang paling ideal adalah biodiesel,” kata Andi, milenial asal Makassar yang sudah mempunyai usaha biodiesel berskala industri bernama GenOil sebelum berusia 21 bakar biodiesel dari minyak jelantah bisa mengatasi masalah dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan masalah lingkungan hidup.“Minyak jelantah yang dibuang sembarangan akan berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup. Jika menumpuk di selokan, akan menimbulkan bau dan air selokan jadi kotor. Jika terserap di tanah, kualitas tanah akan menurun," ujar Ricky Amukti, Engagement Unit Manager Traction Energy tertarik untuk menjajal usaha ini, simak 5 kiat sukses berikut ini1. Pastikan Ada terpikir untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah karena melihat ketika itu terjadi kelangkaan BBM yang hampir merata di Indonesia. Tak jauh dari kotanya, banyak nelayan tak bisa melaut, karena tak kebagian bahan berusaha mencari pengganti energi terbarukan agar bisa digunakan oleh para nelayan dan solusinya sesuai dengan kebutuhan para nelayan."Ketika itu, biodiesel bisa menjawab masalah kelangkaan bahan bakar yang mengancam kedaulatan energi di masa mendatang,” kata Andi, yang dalam satu bulan bisa meraih omzet sekitar Rp200 ada kebutuhan akan bahan bakar alternatif, ada pula kebutuhan untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman perubahan iklim. Biodiesel berpotensi mengurangi 91,7 persen emisi karbon dibandingkan Bangun JejaringAndi pernah bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI, mencari teman-teman yang memiliki visi serupa. Dia juga pernah memenangkan kompetisi Ideas for Indonesia dan diberangkatkan ke Inggris untuk belajar di berbagai sana dia mendapatkan banyak teman baru dari luar negeri untuk berbagai pengalaman hingga peluang Traction Energy Asia sendiri menginisiasi Asosiasi Pengelola Minyak Jelantah. Ricky menuturkan bahwa tujuannya adalah advokasi kebijakan agar minyak jelantah diatur oleh Kedepankan Berpkir InovatifBagi Andi dan Ricky, meski amat menjanjikan, bisnis pengolahan jelantah jadi biodiesel masih memiliki banyak tantangan, antara lain dalam teknologi pengolahan dan proses pengumpulan minyak mengumpulkan pasokan minyak, Andi membuat bank minyak jelantah RT/RW dengan fasilitas seperti check point dan jerigen. Dengan ini dia dapat mengintegrasi satu untuk membuat bank minyak jelantah yang ideal, diperlukan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu Andi mengajak perusahaan besar untuk bekerja sama membuat bank minyak jelantah melalui program saat ini dia sudah membuat bank sampah di sekitar 20 sekolah, menyasar 500 siswa yang berarti membidik 500 rumah lain dari sisi teknis biodiesel adalah karakteristik bawaan dari minyak jelantah yang akan sulit memenuhi tuntutan tinggi kualitas biodiesel untuk dari sisi bisnis, menurut Hudha, keberadaan minyak jelantah sebagai bahan baku yang tersebar dan tidak terpusat akan menyulitkan membangun pengolahan biodiesel dengan kapasitas yang besar untuk mendapatkan skala keekonomian terbaiknya."Jadi mungkin solusi yang baik adalah bagaimana mendorong pemanfaatan bahan bakar nabati dari minyak jelantah melalui skema niaga langsung ke end user skema tertutup di luar dari skema B30 yang berlaku secara nasional," Jangan Bosan MengedukasiBerdasarkan penelitian, dari 16,2 juta kiloliter konsumsi minyak jelantah hanya 3 juta kiloliter minyak jelantah yang mampu dikumpulkan di tahun 2019, 2,43 juta kiloliter di antaranya didaur ulang untuk dikonsumsi minyak goreng yang dipanaskan berulang dan minyak jelantah yang dijernihkan lalu dipakai lagi, berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, ginjal, dan soal bahaya minyak goreng daur ulang inilah yang dilakukan oleh Andi dan timnya. Ketika memasak, sebetulnya hanya 30 persen minyak goreng yang terserap, sisanya menjadi mengajak masyarakat menabung minyak jelantah. Nantinya, tabungan minyak jelantah ini ditukar dengan minyak goreng baru dan nantinya terbiasa mengonsumsi minyak goreng yang juga mengedukasi nelayan yang awalnya enggan menggunakan biodiesel karena warnanya berbeda dari solar, sehingga mereka khawatir kapal jadi rusak. Andi memastikan, selain harganya lebih murah daripada solar, biodiesel juga tidak akan merusak mesin Libatkan Masyarakat di SekitarRicky menyebutkan, sejumlah pengusaha biodiesel di berbagai kota mempekerjakan masyarakat lokal untuk mengolah dan menjual produk olahan jelantah, sehingga ia melihat bahwa usaha ini mampu menyerap banyak tenaga yang membangun bisnis bersama lima teman, merekrut lebih dari dua puluh mantan preman untuk bantu mencari bahan baku. Dia juga memberdayakan masyarakat untuk mengumpulkan jelantah dan memberi upah berdasarkan sistem profit sharing. Setiap satu kilogram jelantah, Andi memberi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam JlY6.
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/273
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/181
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/175
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/121
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/65
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/21
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/312
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/317
  • 5ke6kyr7ds.pages.dev/129
  • pabrik pengolahan minyak jelantah